Kamis, 28 Februari 2013

TRIGLISERIDA


1.        Jelaskan pengertian lipid, pembagian lipid dan contohnya masing-masing !
Jawab : Lipid (Yunani, lipos = lemak) adalah segolongan besar senyawa tak larut air yang terdapat di alam. Lipid cenderung larut dalam pelarut organik seperti eter dan kloroform. Sifat inilah yang membedakannya dari karbohidrat, protein, asam nukleat, dan kebanyakan molekul hayati lainnya. Berdasarkan sifat kimia (atas reaksinya dengan basa kuat) lipid di klasifikasikan menjadi :
·         Lipid tersabunkan (hidrolisis dengan basa), contohnya adalah TAG (triasil gliserol) dan fosfolipid.
·         Lipid tak tersabunkan, contohnya: sterol (kolesterol), vitamin yang larut dalam lemak.
Adapun klasifikasi lipid Menurut Bloor yaitu :
·       Lipid sederhana, contohnya: fat/minyak (TAG/trigliserida) jika dihidrolisis menghasilkan asam lemak dan gliserol.
·      Lipid kompleks. contohnya: fosfolipid dan glikolipid.
·      Lipid turunan adalah senyawa-senyawa yang dihasilkan bila lipid sederhana dan lipid kompleks mengalami hidrolisis. Contohnya: asam lemak, gliserol, alkohol padat, aldehid, keton bodies.
2.        Jelaskan uji yang digunakan dalam reaksi reaksi trigliserida !
Jawab : Pada reaksi-reaksi trigliserida dilakukan pengujian dengan cara
·                Tes Acrolein
Pada uji ini,dilakukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat pembentukan acrolein (propenal;aldehid) setelah penambahan KHSO4 dan pemanasan yang ditandai dengan bau menusuk, tajam dan tidak enak.
·                Tes Kolorimetri
Uji ini dilakukan berdasarkan pengukuran intensitas cahaya, atau biasanya sampel berupa system larutan berwarna. Denagn terbentunya warna, maka dapat menunjukkan adanya kandungan gliserol pada sampel. Hal ini ditandai oleh timbulnya warna hijau zamrud setelah penambahan H2SO4 pekat.

3.        Jelaskan semua fungsi penambahan pada percobaan ini !
Jawab :
1. Penambahan KHSO4 = bertujuan untuk mengkatalisis gliserol yang mungkin ada dalam larutan sampel.
2.  Penambahan NaOCL yang disusul dengan penambahan tetes demi tetes HCL pekat kemudian ditambahkan α-naphtol dan H2SO4 pekat = untuk memutuskan rantai karbon dan diganti dengan gugus –ONa, atau dengan kata lain dimaksudkan agar larutan contoh yang nantinya akan bereaksi dengan asam kuat (HCl pekat), gugus dapat terlindungi dengan adanya NaOCl dari gugus fungsi HCl. Setelah ditambahkan HCl pekat kemudian dididihkan untuk membuang kelebihan asam. Pada larutan contoh menjadi asam kembali. Selanjutnya, penambahan senyawa α-naftol untuk merubah komponen gugus benzene/aromatik yang dengan bantuan senyawa H2SO4 akan mampu memisahkan gugus –OH pada gugus benzene. Sehingga terbentuknya larutan yang hijau, sekaligus menandakan keberadaan gliserol dalam larutan sampel.


4.                  Gambarkan Bagan Kerja !
v  Tes Acrolein


SAMPEL
 
 
Ø  Masukkan masing² 1 mL kedalam 7 tabung reaksi yang bersih dan kering
Ø  + 0.5 gram KHSO4
Ø  Panaskan dengan api kecil
Ø  Text Box: HASILBau karasteristik menandakan adanya gliserol



v  Tes  Kolororimetri


SAMPEL
 
 
                                                
Ø  Masukkan masing² 1 mL kedalam 8 tabung reaksi yang kering dan bersih
Ø  +  1 mL NaOCl 2%
Ø  Setelah 2-3 menit, + 3-4 tetes HCl pekat
Ø  Didihkan 1 menit
Ø  + 0,2 mL α-naftol dan 4 mL H2SO4 pekat
Ø  Aduk hati²
Ø 
HASIL
 
Adanya gliserol ditandai terbentuknya hijau zamrud


Catatan : lakukan hal yang sama untuk pengujian Blanko