1.
Jelaskan
pengertian lipid, pembagian lipid dan contohnya masing-masing !
Jawab
: Lipid (Yunani, lipos = lemak) adalah segolongan besar senyawa tak larut air
yang terdapat di alam. Lipid cenderung larut dalam pelarut organik seperti eter
dan kloroform. Sifat inilah yang membedakannya dari karbohidrat, protein, asam
nukleat, dan kebanyakan molekul hayati lainnya. Berdasarkan sifat kimia (atas
reaksinya dengan basa kuat) lipid di klasifikasikan menjadi :
·
Lipid
tersabunkan (hidrolisis dengan basa), contohnya adalah TAG (triasil gliserol)
dan fosfolipid.
·
Lipid
tak tersabunkan, contohnya: sterol (kolesterol), vitamin yang larut dalam
lemak.
Adapun
klasifikasi lipid Menurut Bloor yaitu :
·
Lipid
sederhana, contohnya: fat/minyak (TAG/trigliserida) jika dihidrolisis
menghasilkan asam lemak dan gliserol.
·
Lipid
kompleks. contohnya: fosfolipid dan glikolipid.
· Lipid turunan adalah senyawa-senyawa
yang dihasilkan bila lipid sederhana dan lipid kompleks mengalami hidrolisis. Contohnya:
asam lemak, gliserol, alkohol padat, aldehid, keton bodies.
2.
Jelaskan
uji yang digunakan dalam reaksi reaksi trigliserida !
Jawab
: Pada reaksi-reaksi trigliserida dilakukan pengujian dengan cara
·
Tes
Acrolein
Pada
uji ini,dilakukan untuk mengidentifikasi apakah terdapat pembentukan acrolein
(propenal;aldehid) setelah penambahan KHSO4 dan pemanasan yang
ditandai dengan bau menusuk, tajam dan tidak enak.
·
Tes
Kolorimetri
Uji
ini dilakukan berdasarkan pengukuran intensitas cahaya, atau biasanya sampel
berupa system larutan berwarna. Denagn terbentunya warna, maka dapat
menunjukkan adanya kandungan gliserol pada sampel. Hal ini ditandai oleh
timbulnya warna hijau zamrud setelah penambahan H2SO4
pekat.
3.
Jelaskan
semua fungsi penambahan pada percobaan ini !
Jawab :
1.
Penambahan KHSO4 = bertujuan untuk mengkatalisis
gliserol yang mungkin ada dalam larutan sampel.
2. Penambahan
NaOCL yang disusul dengan penambahan tetes demi tetes HCL pekat kemudian
ditambahkan α-naphtol dan H2SO4 pekat = untuk
memutuskan rantai karbon dan diganti dengan gugus –ONa, atau dengan kata lain
dimaksudkan agar larutan contoh yang nantinya akan bereaksi dengan asam kuat
(HCl pekat), gugus dapat terlindungi dengan adanya NaOCl dari gugus fungsi HCl.
Setelah ditambahkan HCl pekat kemudian dididihkan untuk membuang kelebihan asam.
Pada larutan contoh menjadi asam kembali. Selanjutnya, penambahan senyawa
α-naftol untuk merubah komponen gugus benzene/aromatik yang dengan bantuan
senyawa H2SO4 akan mampu memisahkan gugus –OH pada gugus
benzene. Sehingga terbentuknya larutan yang hijau, sekaligus menandakan
keberadaan gliserol dalam larutan sampel.
4.
Gambarkan Bagan Kerja !
v Tes
Acrolein
|
Ø Masukkan masing² 1 mL kedalam 7 tabung reaksi yang
bersih dan kering
Ø + 0.5 gram KHSO4
Ø Panaskan dengan api kecil
Ø Bau karasteristik menandakan adanya
gliserol
v Tes
Kolororimetri
|
Ø Masukkan masing² 1 mL kedalam 8
tabung reaksi yang kering dan bersih
Ø +
1 mL NaOCl 2%
Ø Setelah 2-3 menit, + 3-4 tetes HCl
pekat
Ø Didihkan 1 menit
Ø + 0,2 mL α-naftol dan 4 mL H2SO4
pekat
Ø Aduk hati²
Ø
|
Catatan :
lakukan hal yang sama untuk pengujian Blanko